Semenjak MPE3I hingga pemerintahan baru sekarang, pembangunan infrastruktur lebih diprioritaskan. Baja, sebagai salah satu material dasar untuk pembangunan infrastruktur harus mendapatkan perhatian. Oleh karenanya, produksi baja dapat dikategorikan sebagai salah satu komoditi indikator yang mempengaruhi pembangunan suatu negara.
Di 2013, Indonesia 'hanya' mampu menghasilkan 7,2 juta ton sementara kebutuhan baja nasional mencapai belasan juta ton. Padahal konsumsi baja per-kapita termasuk rendah dibandingkan negara berkembang. Artinya produksi kita saja masih belum mampu memenuhi kebutuhan kita yang relatif rendah. Tentunya ini harus menjadi perhatian kita.
Berkaca ke negara lain. Berikut adalah 10 besar penghasil baja pada 2014 yang saya kutip dari worldsteel.org.
10. Ukraina (27 juta ton per tahun)
9. Brazil (33 juta ton per tahun)
8. Turki (34 juta ton per tahun)
7. Jerman (43 juta ton per tahun)
6. Rusia (71 juta ton per tahun)
5. Korea Selatan (71 juta ton per tahun)
4. India (86,5 juta ton per tahun)
3. Amerika Serikat (88 juta ton per tahun)
2. Jepang (110 juta ton per tahun)
1. Tiongkok (822 juta ton per tahun)
Kalau Indonesia posisi ke berapa yah gan?
ReplyDeleteDi 2013, Indonesia 'hanya' mampu menghasilkan 7,2 juta ton sementara kebutuhan baja nasional mencapai belasan juta ton. Padahal konsumsi baja per-kapita termasuk rendah dibandingkan negara berkembang. Artinya produksi kita saja masih belum mampu memenuhi kebutuhan kita yang relatif rendah. Tentunya ini harus menjadi perhatian kita. Jasa Penulis Artikel jual kardus bekas
ReplyDelete