April 28, 2015

April 27, 2015

10 Negara Penghasil Energi Nuklir Terbesar



10. Swedia (9474 megawatt)

9. Jerman (12068 megawatt)

8. Ukraina (13107 megawatt)

7. Kanada (13538 megawatt)

6. Tiongkok (17978 megawatt)

5. Korea Selatan (20721 megawatt)

4. Rusia (23643 megawatt)

3. Jepang (42388 megawatt)

2. Prancis (63130 megawatt)

1. Amerika Serikat (99081 megawatt)

sumber: http://www.iaea.org/PRIS/WorldStatistics/NuclearShareofElectricityGeneration.aspx

10 Negara Penghasil Energi Tak Terbarukan Terbesar


10. Swedia (97 TWh per tahun)

9. Jepang (122 TWh per tahun)

8. Norwegia (142,4 TWh per tahun)

7. Jerman (142,7  TWh per tahun)

6. India (159 TWh per tahun)

5. Rusia (168 TWh per tahun)

4. Kanada (397  TWh per tahun)

3. Brazil (451 TWh per tahun)

2. Amerika Serikat (508  TWh per tahun)

1. Tiongkok (1003 TWh per tahun)

sumber: http://www.eia.gov/

10 Negara Penghasil Tenaga Biomassa Terbesar



Polandia (10103 GWh per tahun)

Finlandia (11044 GWh per tahun)

Swedia (11640 GWh per tahun)

Italia (12487 GWh per tahun)

United Kingdom (14231 GWh per tahun)

Jepang (33227 GWh per tahun)

Brazil (35237 GWh per tahun)

Jerman (44628 GWh per tahun)

Tiongkok (44668 GWh per tahun)

Amerika Serikat (71409 GWh per tahun)

sumber: http://www.eia.gov/

10 Negara Penghasil Tenaga Hidro Terbesar



10. Jepang (74731 GWh per tahun)

9. Swedia (78143 GWh per tahun)

8. Venezuela (81188 GWh per tahun)

7. India (124569 GWh per tahun)

6. Norwegia (140473 GWh per tahun)

5. Rusia (164423 GWh per tahun)

4. Amerika Serikat (276240 GWh per tahun)

3. Kanada (376706 GWh per tahun)

2. Brazil (411189 GWh per tahun)

1. Tiongkok (856350 GWh per tahun)

sumber: http://www.eia.gov/

10 Negara Penghasil Tenaga Angin Terbesar



10. Denmark (10270 GWh per tahun)

9. Kanada (111310 GWh per tahun)

8. Italia (113407 GWh per tahun)

7. Prancis (114913 GWh per tahun)

6. United Kingdom (119584 GWh per tahun)

5. India (128279 GWh per tahun)

4. Spanyol (149472 GWh per tahun)

3. Jerman (150670 GWh per tahun)

2. Tiongkok (195978 GWh per tahun)

1. Amerika Serikat (1140822 GWh per tahun)

sumber: http://www.eia.gov/

10 Negara Penghasil Panas Bumi (Geotermal) Terbesar



10. El Salvador (1535 GWh per tahun)

9. Kenya (1599 GWh per tahun)

8. Japan (2609 GWh per tahun)

7. Iceland (5209 GWh per tahun)

6. Italy (5592 GWh per tahun)

5. Mexico (5817 GWh per tahun)

4. New Zealand (6194 GWh per tahun)

3. Indonesia (9417 GWh per tahun)

2. Philippines (10250 GWh per tahun)

1. United States (15562  GWh per tahun)

sumber: http://www.eia.gov/

10 Negara Penghasil Energi Surya Terbesar



10. India (2099 GWh per tahun)

9. Belgia (2148 GWh per tahun)

8. Republik Ceko (2149 GWh per tahun)

7. Amerika Serikat (4327 GWh per tahun)

6. Prancis (4473 GWh per tahun)

5. Tiongkok (6366 GWh per tahun)

4. Jepang (6963 GWh per tahun)

3. Spanyol (11968 GWh per tahun)

2. Italia (18862 GWh per tahun)

1. Jermany (26380 GWh per tahun)

sumber: http://www.eia.gov/

10 Negara Produsen Baja Terbesar


Semenjak MPE3I hingga pemerintahan baru sekarang, pembangunan infrastruktur lebih diprioritaskan.  Baja, sebagai salah satu material dasar untuk pembangunan infrastruktur harus mendapatkan perhatian. Oleh karenanya, produksi baja dapat dikategorikan sebagai salah satu komoditi indikator yang mempengaruhi pembangunan suatu negara. 

Di 2013, Indonesia 'hanya' mampu menghasilkan 7,2 juta ton sementara kebutuhan baja nasional mencapai belasan juta ton. Padahal konsumsi baja per-kapita termasuk rendah dibandingkan negara berkembang. Artinya produksi kita saja masih belum mampu memenuhi kebutuhan kita yang relatif rendah. Tentunya ini harus menjadi perhatian kita.

Berkaca ke negara lain. Berikut adalah 10 besar penghasil baja pada 2014 yang saya kutip dari worldsteel.org.

10. Ukraina (27 juta ton per tahun)

9. Brazil (33 juta ton per tahun)

8. Turki (34 juta ton per tahun)

7. Jerman (43 juta ton per tahun)

6. Rusia (71 juta ton per tahun)

5. Korea Selatan (71 juta ton per tahun)

4. India (86,5 juta ton per tahun)

3. Amerika Serikat (88 juta ton per tahun)

2. Jepang (110 juta ton per tahun)

1. Tiongkok (822 juta ton per tahun)

Posted on Monday, April 27, 2015 | Categories:

April 25, 2015

Pembuatan Serat Bambu Sebagai Bahan Tekstil

Sebelumnya kita telah dijelaskan mengenai Potensi dari SeratBambu. Lalu bagaimana serat bambu didapatkan? Bagaimana pemrosesan bambu yang tadinya berbentuk batang hingga menjadi kumpulan helai serat? Pembuatan serat bambu terdapat dua pilihan metode yaitu metode mekanik dan metode ekstraksi kimia. Berikut penjelasannya.

Pada metode mekanik terdapat 5 tahap yaitu; persiapan, retting, breaking, scutching, dan hackling. Pada tahap persiapan, batang bambu berumur 2-8 bulan diambil tanpa daun dan cabang rantingnya. Kemudian dipotong dalam bentuk yang tipis seperti lempengan (ukuran kira-kira: panjang 20-30 cm, tipis 2-3 mm). Selanjutnya proses retting, yang menggunakan mikroorganisme atau alkali untuk melarutkan atau membusukan jaringan dan pektin pada bambu. Proses ini mempermudah pemisahan serat dari batang. Lalu selanjutnya proses breaking yang merupakan proses pemisahan serat dengan batang bambu secara mekanik.  Dapat menggunakan tangan atau mesin. Hasil dari breaking berupa bundel serat. Selanjutnya proses scutching yang merupakan proses menghilangkan  komponen lain pada serat kasar hasil breaking. Seperti serat yang membusuk atau serpihan komponen lainnya selain serat bambu. Proses scuchting menggunakan pisau atau benda tajam lainnya. Dan prosesnya dapat menggunakan tangan maupun mesin. Kemudian proses akhir dari ekstraksi mekanik adalah hackling. Proses ini adalah proses pelurusan serat. Proses hackling menggunakan alat sejenis sisir. Sehingga serat-serat dapat diluruskan.

Untuk metode ekstraksi kimia delapan tahap yaitu persiapan, steeping, pressing, shredding, ageing, xanthation, dissolving, dan washing. Persiapan pada proses kimia sama dengan proses mekanik. Selanjutnya steeping, proses perendaman slab bambu kedalam larutan NaOH. Pada temperatur 20-25 0C dalam waktu 1-3 jam. Selanjutnya bambu hasil rendaman diperas untuk mengeluarkan larutan NaOH. Selanjutnya proses shredding. Pada proses ini, bambu digiling/dirobek-robek secara mekanik untuk menghasilkan serat bambu. Proses shredding bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan serat bambu yang kasar  agar proses reaksi kimiawi selanjutnya dapat lebih mudah. Selanjutnya hasil shredding didiamkan dan mengering selama 24 jam.  Selama proses ini, serat yang masih mengandung alkali teroksidasi, lalu kemudian menghasilkan densitas yang lebih ringan. Xanthation adalah proses mereaksikan  alkali selulosa pada serat dengan karbon disufida untuk membentuk cellulose xanthate. Dissolving merupakan proses pelarutan cellulose xanthate hasil proses xanthation dengan NaOH. Kemudian hasil dissolving dibilas dengan air untuk menghilangkan sifat alkalinya. Lalu didapatkanlah serat selulosa bambu.

Setelah didapatkan serat bambu, selanjutanya proses yang dilakukan sama dengan proses memilin benang dari bahan katun. Untuk proses yang satu ini mungkin pembaca sudah familiar dan tidak perlu saya jelaskan disini.

Berikut diatas adalah penjelasan mengenai pemrosesan serat bambu. Mengingat bambu sangat mudah didapatkan, siapa tahu ada diantara pembaca yang terinspirasi untuk memulai usaha membuat serat bambu. :)

Sumber:
Phong, N.T., et al. (2012) Study on How to Effectively Extract Bamboo Fibers from Raw Bamboo and Wastewater Treatment. Journal of Materials Science Research. Vol. 1, No. 1; January 2012: 144-155.
Schindle, N. (2010) Determining the Sustainability of Bamboo Fibers


April 23, 2015

Potensi Serat Bambu Sebagai Material Masa Depan

Bambu merupakan salah satu material yang banyak pemanfaatan aplikasinya serta mudah ditemukan. Baik di daerah tropis maupun subtropis.  Selain itu bambu merupakan salah satu spesies tanaman yang memiliki  kecepatan pertumbuhan tertinggi dibanding spesies tanaman lainnya. Berbagai macam pemrosesan dilakukan untuk mendapatkan serat bambu. Serat bambu menjadi potensial untuk dikembangkan karena jumlah produksinya yang tinggi dibandingkan serat lainnya. Sebagai contoh, produksi bambu dapat mencapai 60 ton per hektar per masa panen (2-5 tahun). Dibandingkan dengan katun yang hanya 1-2 ton per hektar per masa panen. Melihat banyaknya supply bambu daripada katun, sudah dapat dipastikan harga bambu lebih murah. Disini bambu memiliki keungullan ekonomis.



Gambar serat bambu dengam mikroskop SEM. Rata-rata serat bambu hanya memiliki ketebalan ratusan mikrometer.[1]


Menurut penelitian, serat bambu memiliki kelebihan sebagai bahan tekstil dibanding katun serat alam lainnya seperti kekuatannya yang tinggi, densitasnya yang rendah, dan  penyerapan airnya yang tinggi. Sehingga pakaian berbahan serat bambu lebih kuat namun juga lebih ringan dan mudah menyerap keringat. Selain itu serat bambu juga lebih bersifat anti-bakteri sehingga dapat meminimalisir bau badan. 


Gambar produk tekstil hasil serat bambu, sekilas tak ada bedanya kan? 

Selain bahan tekstil, serat bambu juga memiliki potensi sebagai insulator panas. 

Kemudian yang menjadi pertanyaan, bagaiman cara mendapatkan serat bambu dari batang bambu? Baca selanjutnya di Proses Mendapatkan Serat Bambu.

Sumber:

[1] Phong, N.T., et al. (2012) Study on How to Effectively Extract Bamboo Fibers from Raw Bamboo and Wastewater Treatment. Journal of Materials Science Research. Vol. 1, No. 1; January 2012: 144-155.

Posted on Thursday, April 23, 2015 | Categories:

April 20, 2015

Mengapa Berenang Olahraga Paling Baik



Courtesy: reachforthewall.com


Dari semua jenis olahraga, berenang menimbulkan banyak manfaat daripada jogging, bersepeda, weight training, dan yang lainnya. Berenang lebih banyak membakar kalori, lebih efektif meningkatkan stamina, sekaligus baik bagi penderita asma. Mengapa bisa demikian? Berikut adalah alasannya.

Lima Bencana Kepunahan Terbesar yang Pernah Terjadi




Jika kita menduga tsunami Aceh, letusan Gunung Tambora atau Krakatau dengan korban jiwa ratusan ribu itu luar biasa, tunggu dulu. Itu semua hanya tidak ada apa-apanya bila dibandingkan bencana-bencana terbesar selama planet bumi ada. Planet bumi yang berumur 4,5 juta abad telah mengalami beberapa kali "kiamat". Ya bisa disebut "kiamat" karena bencana-bencana tersebut telah mengakibatkan banyak kepunahan species. Jika bencana-bencana yang banyak kita ketahui berlangsung hanya beberapa saat, peristiwa kepunahan berikut berlangsung selama ribuan sampai jutaan tahun. Berikut adalah peristiwa-peristiwa kepunahan terbesar yang telah tercatat oleh ahli arkeologi dan kosmologi.


Posted on Monday, April 20, 2015 | Categories: ,

April 19, 2015

Solid-state Drive (SSD) vs. HardDisk Drive (HDD), dan Cara Kerjanya



Gambar solid-state drive, courtesy: intel.com


Solid-state drive (SSD) mulai menggeser posisi harddisk drive (HDD) sebagai media penyimpan data. Meski lebih mahal, SSD memiliki banyak keunggulan seperti kecepatan proses data yang tinggi, umur yang lebih lama, tidak mudah panas, lebih tahan goncangan dan getaran, ukuran yang lebih kecil, dan masih banyak lagi. Lantas apa yang membuat SSD memiliki banyak keunggulan daripada HDD?

Posted on Sunday, April 19, 2015 | Categories: